Model OSI dan TCP/IP

Model OSI dan TCP/IP


Latar Belakang

    Di dunia ini perkembangan internet sungguh revolusioner karena internet sudah memasuki seluruh aspek kehidupan manusia.Dengan internet kita dapat melakukan bisnis dengan efisien, melakukan komunikasi antar manusia dengan manusia lainnya. internet sendiri adalah sebuah sistem yang memberikan informasi yang terorganisir dan terkelola dengan baik. Tentu saja kita dituntut agar lebih proaktif mengamati dan mempelajari standar standar yang dikeluarkan oleh organisasi organisasi yang berkompeten dalam perkembangan internet menjadi suatu standar bersama, mengapa? Dapat dibayangkan jika ratusan organisasi baik ilmiah maupun komersil membuat standarnya sendiri sendiiri akan menjadi tidak mungkin bila mengaplikasikan perangkat komunikasi yang berbeda standar satu dengan yang lainnya, maka dari itu para ahli membentuk lembaga yang membuat standar daari jaringan komputer diantaranya adalah model OSI dan TCP/IP

    ISO membuat berbagai macam skema standarisasi jaringan. ISO membentuk sebuah model jaringan agar tetap bisa digunakan atau berkomunikasi walaupun dikembangkan ileh bebrapa pengembang. Model jaringan tersebut adalah OSI (Open System Interconnection). OSI membagi kompleksitas komunikasi data dari sumber ke tujuan dengan lapisan lapisan yang masing masingnya mempunyai fungsi dan hubungan antar lapisan

 

OSI (Open System Interconnection)

    Open System Interconnection (OSI) adalh model referensi yang mana tercipta dalam bentuk kerangka konseptual. Bahkan sekarang ini ia telah menjadi suatu standar koneksi untuk sebuah komputer. Selain itu ia diciptakan jug untuk memenuhi tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah supaya model OSI menjadi rujukan bagi setiap vendor ataupun developer sehingga software dan produk yang mereka buat mempunyai sifat interpolate

    OSI memberikan pandangan yang abstrak dari arsitekstur jaringan yang dibagi dalam 7 lapisan (layer).Model ini diciptakan berdasarkan pada proposal ISO sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan dalam berbagai layer. 

Prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah 

  1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda
  2. Setiap layer harus memiliki fungsi tertentu
  3. Fungsi layer dibawah adalah mendukung fungsi layer diatas
  4. Batas batas setiap layer diusahakan untuk meminimalkan informasi yang melewati antarmuka
  5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi yang berbeda tidak disatukan dalam satu layer, tapi jumlah layer juga diusahakan sedikit mungkin sehingga arsitekstur jaringan tidak menjadi sulit dipakai

7 Lapisan OSI Layer
 
    1. Physical Layer
            
         Bisa dibilang physical layer adalah yang paling utama. Tanggung jawabnya OSI layer ini adalah             dalam hal melakukan transmisi terhadap bit data. Tentu saja hal itu dilakukan dari physical layer             pengirim dan ditujukan kepada physical layer penerima.
         Nantinya disini data juga akan ditransmisikan dengan memakai jenis sinyal yang telah didukung             oleh media fisik.
         Katakanlah seperti kabel, tegangan listrik, frekuensi radio atau bisa juga infrared dan cahaya                 biasa.
 
    Hal hal penting
  • Karakteristik fisik dari media dan antarmuka 
  • Representasi bit-bit. Lapisan fisik harus bisa menterjemahkan bit 0 dan 1, termasuk pengkodean, mengganti sinyal ke 0 dan 1 atau sebaliknya 
  • Data Rate (laju data) 
  • Sinkronisasi bit 
  • Line configuration (konfigurasi saluran), misalnya point to p[oint atau point to multipoint 
  • Topologi fisik, misalnya : mesh, star, ring atau bus
  •  Mode transmisi, misalnya : simplex, half duplex atau full duplex  
     
     Lapisan fisik
 
    1. Pada LAN 
  • Ethernet/IEEE 802.3 Baseband lan 10 Mbps 
  • 100 Mbps ethernet (fast ethernet) High speed LAN 
  •  1000 Mbps (Gigabit ethernet) High speed LAN
  •  FDDI, 100 Mbps token passing, dual ring LAN menggunakan kabel fiber optic
  • Token Ring/IEEE 802.5 token passing LAN yang beroperasi pada kecepatan 4 atau 16 Mbps dengan topologi star 
    2. Pada WAN 
  • Serial Interface (async dan sync) 
  • High Speed Serial Interface (HSSI) 
  • X.21 (Jaringan X.25) 

    2. Data Link Layer

        Ketika proses transmisi data sedang berlangsung, maka akan ada potensi terjadinya kesalahan,                maka inilah yang menjadi tanggung jawab dari OSI layer. Layanan data link layer ini dimana                tugasnya memang melakukan pemeriksaan kesalahan.
       
        Data link layers dalam urutan OSI juga memiliki tanggung jawab dalam hal membungkus bit                hingga membentuk data frame, selain itu data link layer pun juga dapat mengelola skema                        pengamatan fisik misalnya saja seperti alamat MAC yang ada pada suatu jaringan. Bahkan bisa            dibilang data link layer ini merupakan salah satu yang kompleks diantara layer yang lainnya.

        Hal inilah yang menjadi alasan terbaginya data link layer menjadi 2 sublayer yaitu MAC (Media            Access Control) dan juga LLC (Logical Link Control)
        Tugas dari MAC sendiri tak lain adalah mengendalikan perangkat dari suatu jaringan yang                    mendapat akses ke medium dan juga izin ketika melakukan transmisi data
        Sedangkan LLC sendiri bertugas mengidentifikasi kemudian membungkus protokol network layer         dan juga melakukan kontrol terhadap pemeriksaan kesalahan.
 
       MAC Address
       Teknologi Ethernet, Token ring, FDDI menggunakan 48 bit Media Access Control (MAC) sebagai        hardware address. Dari 48 bit tersebut, 24 bit awal ditentukan oleh standar internasional (IEEE) dan        24 bit berikutnya ditentukan perusahaan pembuat kartu jaringan (NIC) 
       Pada Teknologi WAN, frame relay menggunakan DLCI (data link control identifier), ATM                   Menggunakan VPI/VCI (virtual Path identifier/virtual channel identifier) dan X.25 menggunakan           X.21 sebagai hardware address
 
       Tugas utama lapisan Data Link dalam proses komunikasi data adalah
  •  Framing : membagi bit strean yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut Frame 
  • Physical Addessing : definisi identitas pengirim dan/atau penerima yang di tambah dalam header  
  • Flow Control : melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika laju bit berlebih atau berkurang 
  •  Error control : penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim 
  • Communication control : menentukan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama 

    3. Network Layer

        Di antara 7 OSI layer yang ada, OSI layer yang digunakan untuk proses routing adalah network            layer. Hal ini membuat setiap komputer akhirnya dapat terhubung dengan 1 jaringan. Bahkan tak            hanya itu saja, network layer juga berfungsi untuk melakukan proses routing serta membuat                    header pada paket-paket data yang ada.

        Tugas pokok Lapisan Network

  • Logical addressing : pengalamatan secara logis yang ditambahkan pada header lapisan network, pada jaringan TCP/IP disebut IP Address 
  •  Routing : hubungan antar jaringan yang membentuk internetwork membutuhkan metode jalur alamat agar paket dapat ditransfer dari satu device menuju device lain pada jaringan yang berbeda. Routing didukung routing protocol, yaitu protokol yang bertujuan mencari jalan terbaik menuju tujuan dan tukar menukar informasi tentang topologi jaringan dengan router lain. Contoh: border gateway protocol (BGP), open shortest path first (OSPF), routing information protocol (RIP) 

    4. Transport Layer

      Tingkatan ke 4 OSI layer adalah transport layer. Untuk pengiriman pesan antara 2 atau lebih host          yang ada dalam jaringan, maka ini adalah tanggung jawab dari transport layer. Selain itu, ia juga          menangani adanya pemecahan serta penggabungan pesan kemudian juga melakukan kontrol untuk          keandalan jalur koneksi yang sudah diberikan.

    5. Session Layer

    Tanggung jawab dari session layer adalah mengendalikan sesi koneksi dialog dan juga mengelola         bahkan dapat pula memutuskan koneksi dari komputer. Agar bisa membentuk sesi komunikasi,             maka digunakanlah sirkuit virtual yang mana dibuat oleh lapisan OSI bernama transport layer.

    6. Presentation Layer

    Melakukan definisi terhadap sintaks yang dipakai oleh host jaringan dalam berkomunikasi                      merupakan tugas dari presentation layer ini.

    OSI layer nomor 6 ini juga bertanggung jawab melakukan enkripsi dan juga deskripsi informasi serta     data hingga kemudian bisa dipakai di lapisan aplikasi.

    7.Application Layer

    Berbicara tentang penyedia interface antar protokol jaringan pada aplikasi yang sebelumnya sudah         ada di komputer, maka ini merupakan tugas Application layer. Ia juga merupakan lapisan paling atas     dari model OSI dan kerap memberikan layanan yang mana begitu dibutuhkan oleh aplikasi.

Cara Kerja OSI Layer


 
Cara Kerja OSI Layer. Cara kerja OSI layer bisa dibilang sangatlah panjang dan cukup rumit.

Ambil contoh ketika Anda hendak mengirim sebuah email ke komputer lain. Berikut inilah tahapannya:

  • Application layer mengirim data ke komputer lain
  • Presentation layer melakukan konversi email menjadi format jaringan
  • Session layer membentuk sesi perjalanan data sampai proses pengiriman selesai dilaksanakan
  • Transport layer pengirim memecah data dan dikumpulkan lagi di transport layer penerima
  • Network layer membuatkan sebuah alamat dan menuntun data sampai ke tujuan
  • Data link layer kemudian membentuk data menjadi frame dan juga alamat fisik
  • Lalu di physical layer data akan dikirim lewat medium jaringan ke lapisan transport penerima
  • Setelahnya alur berbalik dari physical layer ke application layer pada komputer penerima

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Router dan Routing

Pengenalan Perangkat Komputer

Laporan Kegiatan Merakit PC